Jumat, 13 Juli 2012

Persiapan Seorang Muslim Menyambut Bulan Ramadhan



Oleh: H Muazim Syair
Dai dan Pemimpin Redaksi Warta Dakwah



Alhamdulillah, saat ini kita sudah berada di bulan Sya'ban. Beberapa hari lagi kita ummat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan yang penuh berkah. Pada bulan ini Rasulullah SAW selalu berdo'a:

"Allahumma baarik lana fii Sya'ban wa balighnaa Ramadhan (Ya Allah, berilah kami keberkahan di bulan Sya'ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan).



Kecuali itu Nabi SAW menganjurkan ummatnya untuk memperbanyak puasa sunnah.

Apabila kita menafsirkan kandungan Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183-185; "Hai orang-orang yang beriman, kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan bagi orang-orang sebelum kamu. Agar kamu bertakwa. (Puasa dalam) beberapa hari yang ditentukan (30 atau 29 hari). Maka siapa yang sakit di antaramu atau sedang dalam perjalanan (lalu ia tidak puasa), maka (hendaklah ia puasa sejumlah hari-hari ia berbuka) pada hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang uzur (sehingga ia tidak kuat puasa), maka hendaklah ia membayar fidyah (pemberian) memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang bersedia membayar lebih, itu lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

"(Puasa itu) dalam bulan Ramadhan. Bulan diturunkan Al-Qur'an, menjadi petunjuk bagi manusia, memberi penjelasan petunjuk-petunjuk itu dan menjadi pemisah (antara yang hak dan yang bathil). Barangsiapa yang mengetauhi sudah masuk (ada) bulan Ramadhan (dan dia tidak dalam perjalanan), hendaklah ia puasa. Siapa yang sakitatau dalam perjalanan, maka ia boleh (mengganti puasanya) pada hari-hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, bukan kesusahan. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (hari puasa) dan mengagungkan Alla, karena Dia telah menunjuki kamu. Dan mudah-mudahan kamu bersyukur." Maka sedikitnya ada lima hal yang perlu kita persiapkan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

  • Pertama, mempertebal/memantapkan iman. Yakni meyakini dan mentaati segala yang diperintahkan Allah SWT. Karena yang diwajibkan Allah berpuasa adalah orang-orang yang beriman (QS. Al-Baqarah: 183). Kenapa Allah hanya mewajibkan berpuasa itu adalah orang yang beriman? Jawabnya, hanya orang-orang yang berimanlah yang mengakui Kebesaran dan Kekuasaan Allah SWT dan menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan semua yang dilarang-Nya.


  • Kedua, memelihara kesehatan. Orang yang sakittidak diwajibkan berpuasa, dengan catatan puasanya harus dibayar pada hari yang lain, ketika ia sudah sehat. Upayakan sebelum Ramadhan kita dalam keadaan sehat dan prima sehingga kita dapat menunaikan ibadah puasa dengan baik. Jika ada gangguan kesehatan, segeralah hubungi dokter untuk berobat.


  • Ketiga, membayar hutang puasa tahun lalu. Hal ini yang sering dilupakan, terutama para wanita yang pada bulan Ramadhan lalu ada beberapa hari tidak berpuasa karena dalam keadaan haid. Oleh sebab itu, mumpung masih berada di bulan Sya'ban, segeralah bayar hutang puasa tersebut. Para orangtua supaya mengingatkan anak-anak gadisnya agar membayar hutang puasanya.


  • Keempat, sucikan diri, baik fisik maupun mental. Maksudnya, sebelum memasuki bulan Ramadhan kita berusaha untuk menghilangkan penyakit hati, seperti dendam, dengki, iri, dan lain sebagainya. Masing-masing kita hendaklah mau meminta dan memberi maaf, terutama kepada kedua orangtua jika mereka masih hidup.

    Kalau mereka jauh datangi. Apabila tidak mampu mendatanginya karena jauh, kirimi mereka surat, telpon atau dengan SMS. Dan apabila orangtua kita telah meninggal dunia maka do'akanlah mereka agar seluruh amal-ibadah-nya diterima oleh Allah SWT, dan diampuni dosa-dosanya.

    Demikian pula saling bermaafan dengan sanak famili, handai tolan dan tetangga. Hal ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Kita sering lupa untuk bermaaf-maafan ini. Kita hanya bermaafan-maafan seusai Ramadhan atau pada hari raya saja.


  • Kelima, mempersiapkan materi (bekal). Maksudnya, dalam menyongsong kehadiran bulan Ramadhan, kita juga berusaha untuk menyiapkan kebutuhan hidup sehari-hari. Sebab berkemungkinan ada di antara kita yang tidak berusaha selama bulan rahmah dan maghfirah ini. Sehingga di bulan yang mulia ini kita mampu untuk beribadah secara optimal.



  • Sriwijaya Post

    0 komentar:

    Posting Komentar