Sabtu, 15 November 2014

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka (Bag. 2/2)

2. Tamparan Api Neraka

Wajah merupakan anggota tubuh manusia yang paling termulia, bila wajah kita ditampar oleh seseorang, itu adalah suatu kehinaan yang besar. Penduduk neraka dihinakan oleh Allah, sehina-hinanya, karena neraka memang tempat kembali yang paling hina. Penghinaan itu sudah diperlihatkan oleh Allah ketika mereka dikumpulkan di padang mahsyar pada hari kiamat. Wajah mereka hitam pekat, matanya dibutakan, telinganya ditulikan dan mulutnya dibisukan. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan Kami akan mengumpulkan pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, tuli, dan bisu. Tempat kediaman mereka adalah Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam. Kami tambahkan lagi bagi mereka nyalanya.”
(QS. Al-Isra’: 97)

Penghuni neraka itu diseret atas wajanya, lalu dsungkurkan ke dalam api neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan barangsiapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tidaklah kamu dibalas, melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. An-Naml: 90)

Kedatangan mereka disambut dengan tamparan api neraka pada wajah, lalu disungkurkan ke dalam neraka. Api neraka melumat-lumat muka mereka, tak ada penyekat yang menutupi wajah mereka dengan api neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat.” (QS. Al-Mu’minun: 104)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu (di mana) mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan (tidak pula) dari punggung mereka, sedang mereka (tidak pula) mendapat pertolongan, (tentulah mereka tiada meminta disegerakan).” (QS. Al-Anbiya’: 39)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka apakah orang-orang yang menoleh dengan mukanya menghindari siksa yang buruk pada hari kiamat (sama dengan orang mukmin yang tidak kena siksa)? Dan dikatakan kepada orang-orang dzalim: Rasakanlah olehmu balasan apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Az-Zumar: 24)

Betapa hina dan mengerikan siksaan mereka yang mukanya dibolak-balik di panggang dan dibakar di dalam api neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan di dalam neraka, mereka berkata: Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.” (QS. Al-Ahzab: 66)

3. Pakaian Penghuni Neraka yang Membakar Tubuh
Pakaian pada dasarnya adalah berfungsi untuk melindungi kehormatan dan kebanggaan yang sekaligus dapat menimbulkan kenyamanan pada tubuh. Tidak demikian halnya dengan pakaian yang dipakaikan kepada ahli neraka. Pakaian bagi mereka adalah sebagai bentuk penyiksaan yang penuh kehinaan dan kepedihan. Pakaian mereka berupa pakaian yang sangat menyiksa, yaitu api yang membakar kulit tubuh. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka orang-orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.” (QS. Al-Hajj: 19)

Di samping pakaian yang terbuat dari api, pakaian penduduk neraka itu ada yang terbuat dari pelangkin atau ter. Sebagaimana disebutkan daam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Pakaian mereka adalah dari pelangki (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka.” (QS. Ibrahim: 50)

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa pakaian ahli neraka itu ada juga yang terbuat dari tembaga, timah dan kuningan yang dibakar di dalam neraka. Memperhatikan nash-nash dan riwayat tersebut jelaslah bagi kita betapa pedihnya siksaan yang ditimpakan dan dirasakan oleh penghuni neraka itu. Pakaian mereka terbuat dari api, dari pelangkin yang mendidih, dari timah, tembaga dan kuningan yang membara dengan tingkat didih kepanasannya amat jauh lebih panas bila dibandingkan dengan api dunia.

4. Pohon-pohon Api Berduri, Menyeringai Berkepala Setan Sebagai Makanannya
Makanan bagi penghuni neraka tidak ada yang dapat mengenyangkan dan meringankan mereka dari penderitaan kelaparan, apalagi menimbulkan stamina dan kekuatan. Tetapi makanan yang mereka makan yang disediakan buat mereka itu, justru menambah mereka bertambah tersiksa dan menderita. Meskipun demikian, mereka tetap memakannya karena memang itulah makanan yang disiapkan buat mereka sebagai bentuk penyiksaan. Di antara makanan bagi penduduk neraka itu ialah pohon zaqqum, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesunguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang dzalim. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim. Mayangnya seperti kepala setan-setan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.” (QS. Ash-Shaffat: 63-66)

Dalam ayat lain disebutkan:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hdangan untuk mereka pada hari Pembalasan.” (QS. Al-Waqi’ah: 51-56)

Makanan yang mereka makan itu menambah mereka bertambah tersiksa, tetapi mereka tetap memakannya karena memang itulah makan buat mereka paling lezat yang membuat seisi perut terbakar dan mendidih. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran yang berminyak yang mendidih di daam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad-Dukhan: 43-46)

Di samping pohon zaqqum, makanan penghuni neraka itu ada yang berupa pohon berduri yang berbau busuk (Ad-Dharii’). Sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri. Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al-Ghasyiyah: 6-7)

Bagi orang-orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah di dalam Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit, sesungguhnya ia memakan api neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api.”
(QS. Al-Baqarah: 174)

5. Air Panas, Darah dan Nanah yang Mendidih Sebagai Minuman
Sebagaimana layaknya orang yang setelah makan, tentu ia perlu minum, penduduk neraka pun setelah makan makanan yang membuat isi perut mendidih dan terbakar, juga membutuhkan minum. Bagi mereka memang dipersiapkan minuman. Tetapi minuman yang disediakan buat mereka itu, tidak dapat menghilangkan kehausan dan tidak pula dapat membuat mereka merasa segar. Namun minuman itu justru membuat mereka semakin tersiksa dan seisi perut mereka bertambah bergejolak terbakar. Seolah minuman itu sebagai minyak pembakaran. Dijelaskan di dalam firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artimya: ”Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dangan air yang sangat panas. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. (QS. Ash- Shaffat: 67-68)

Sebagaimana halnya juga disebutkan di dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutnmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan.” (QS. Al-Waqi’ah: 51-56)

Minuman buat penduduk neraka itu air panas yang berasal dari sumber yang mendidih. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.” (QS. Al-Ghasyiyah: 5)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung meeka; dan jika mereka meminta minum, maka mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan, maka itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29)

Di samping air panas, minuman bagi penghuni neraka itu juga berupa darah dan nanah yang sangat panas. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS. Al-Haqqah: 36-37)

Dan firman Allat SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Inilah (siksa neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. Dan siksa yang lain yang serupa dengan itu berbagai macam.” (QS. Shaad: 57-58)

Mengenai minuman Ghassaaq ada yang mengatakan sama artinya dengan Ghisliin, yaitu nanah campur darah yang keluar dari kulit penghuni neraka. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah merupakan kotoran yang mengalir dari kemaluan perempuan yang berzina dan dari daging busuk serta kulit orang-orang kafir.

Minuman-minuman tersebut, tak sedikitpun menimbulkan kesegaran, tetapi justru membuat isi perut mendidih. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minum, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai balasan yang setimpal.” (QS. An-Naba’: 23-26)

Inilah minuman-minuman bagi penghuni neraka, sebagaimana disebutkan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Kendatipun minuman itu dapat menghancurkan dan membuat isi perut mendidh, namun mereka tetap bersusah payah berusaha untuk mendapatkannya. Setelah mereka mendapatkan dan meminumnya, perut mereka menjadi terbakar dan hancur.

E. Kondisi Tubuh Penghuni Neraka

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni NerakaUntuk menambah kedahsyatan siksaan, tubuh penghuni neraka dibesarkan sedemikian rupa, dan tidak ada yang mengetahui berapa ukuran besarnya secara pasti kecuali Allah SWT. Namun kita bisa mendapatkan gambaran mengenai besarnya tubuh penghuni neraka itu dari hadits-hadits Nabi SAW. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Yang artinya: ”Jarak antara dua pundak orang kafir di neraka adalah jarak perjalanan tiga hari bagi pengendara yang cepat.” (HR. Muslim)

Mengenai besar tubuhnya penghuni neraka itu, juga biisa diketahui dari hadits yang mengatakan bahwa gigi taring orang kafir itu laksana gunung Uhud, dan kulitnya setebal perjalanan tiga tiga hari. Sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda:

”Gigi geraham orang kafir atau ggi taring orang kafir seperti bukit Uhud dan tebal kulitnya seperti perjalanan tiga hari.”

Tentang seberapa tebal kulit penghuni neraka itu, Abu Hurairah juga meriwayatkan hadits sebagai berikut, bahwa Nabi SAW bersabda:

”Sesungguhnya tebal kulit orang kafir adalah 42 hasta dan gigi gerahamnya seperti bukit Uhud dan tempat dduknya di Jahannam adalah jarak antara Mekkah dan Madinah.”
(HR. Tirmidzi)

Terhadap hadits-hadits tersebut Ibnu Katsir berkata: “Supaya mereka lebih tersiksa, dan lebih besar kepayahan serta kobaran apinya lebih dahsyat.”

An-Nawawi berkata dalam Syarhun Nawawi mengenai hadit-hadits tersebut bahwa semua itu bertujuan supaya mereka lebih banyak merasakan sakit. Yang demikian itu merupakan kekuasaan Allah SWT yang harus kita percayai, karena hal itu diiberitakan oleh Rasulullah SAW yang selalu berkata benar.

1. Wajahnya Hitam Pekat Hangus Terbakar
Mengenai wajah penduduk neraka hitam pekat, seakan-akan wajah mereka diliputi gegulitaan malam. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (adzab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka ituah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus: 27)

Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29)

Wajah penghuni neraka itu hangus terbakar dan hitam muram. Sebagaiaman disebutkan di daam firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah siksaan disebabkan kekafiran itu.” (QS. Ali Imran: 106)

2. Kulit Matang dan Mencair
Api neraka itu membakar kulit para penghuni neraka hingga matang dan hancur. Lalu Allah mengganti kulit mereka dengan kulit lain untuk dibakar lagi. Begitu seterusnya, ketika kulit mereka hancur terbakar, segera diganti dengan kulit lain, sehingga mereka tak pernah sedikitpun terlepas dari siksaan yang sangat pedih. Sebagaimana diterangkan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan dengan kulit yang lain supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa’: 56)

Dalam menafsirkan ayat ini Mu’adz berkata: “Kulit penghuni neraka itu diganti seratus kali dalam sehari.” Teat menurut riwayat dari Umar, penggantian kulit penghuni neraka itu terjadi sebanyak tujuh puluh ribu kali dalam sehari. Ketika kulit dan daging itu hancur, dikatakan: “Kembalilah seperti semula,” maka seketika kembali seperti semula untuk disiksa lagi.

Ketika air mendidih yang sangat panas dituangkan ke atas kepala, maka kulit dan isi perut mereka menjadi mencair dan hancur. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka orang-orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu hancur dihancurluluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).”
(QS. Al-Hajj: 19-20)

Allah SWT juga berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Aku akan memasukkan ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia.” (QS. Al-Muddatstsir: 26-29)

Kepada penduduk neraka itu dituangkan air panas yang sangat mendidih dari atas kepalanya yang membuat seluruh tubuh dan isi perutnya hancur. Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda:

”Sesungguhnya air mendidih dituangkan di atas kepala mereka hingga tembus masuk ke dalam perutnya, lalu mencairkan isi perutnya hingga keluar dari kedua telapak kakinya, dan itulah pencairan, kemudian kembali seperti semula.” (HR. Tirmidzi)

3. Hati dan Organ Tubuh Dalam Terbakar, Usus Terburai
Tubuh penghuni neraka yang terbakar itu tidak hanya organ luar saja, tetapi semua organ dalam pun ikut terbakar. Gejolak api neraka itu menjulur masuk ke dalam tubuh dan membakar semuanya. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Hutjamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan. Yang membakar sampai ke hati.” (QS. Al-Humazah: 4-7)

Muhammad bin Ka’ab Al-Qurzhi mengatakan bahwa api neraka itu melahap tubuh penghuninya sampai ke dalam hati. Jika sudah sampai pada hatinya, maka diciptakan bentuknya lagi seperti semula untuk dibakar lagi hingga hancur, lalu dikembalikan lagi, disiksa lagi, begitu seterusnya.

Tak ada sedikitpun dari tubuh penghuni neraka itu yang tersisa dan tidak terbakar oleh api neraka, baik tubuh bagian luar maupun tubuh bagian dalam. Semuanya dilumat dan di makan oleh api nereka, baik yang berupa kulit, daging, tulang belulang, otak, jantung, hati dan semua isi perut mereka, akan menjadi santapan api neraka yang menyala-nyala. Demikian menurut ulama salaf

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, dari Nabi SAW, beliau bersabda:

”Pada hari kiamat ada seseorang yang didatangkan, lalu dilemparkan ke dalam neraka. Maka usus-ususnya terburai di neraka. Ia diputar oleh ususnya seperti keledai memutar batu penggiling. Kemudian penghuni neraka mengerumuninya. Mereka berkata: Hai Fulan, kenapa engkau? Bukankah engkau dulu menyuruh kami berbuat kebaikan dan melarang kami berbuat kemungkaran? Orang itu menjawab: Dulu aku menyuruh kalian berbuat kebaikan, tetapi aku sendiri tidak melakukannya. Dan aku melarang kalian melakukan kemungkaran, tetapi aku sendiri melakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Disaat para penghuni neraka merasa kehausan, dan merengek-rengek meminta minum, maka malaikat penjaga neraka berkata dengan nada menghardik: “Wahai penduduk neraka, wahai orang-orang yang dimurkai Allah, tetaplah kalian dalam keadaan seperti itu.” Dengan nada memelas dan hina dina penduduk neraka itu menyahut: “Wahai Malik, berilah kami minuman air, kami butuh istirahat sambil minum, api telah memakan daging dan tulang-tulang kami, kulit kami telah terkoyak-koyak dan hangus, tulang-tulang kami menjadi terputus-putus.” Kemudian Malaikat Malik memberi minuman kepada mereka berupa seteguk air yang mendidih, yang apabila mereka meminumnya dengan tangan, maka jari-jari mereka menjadi rontok, dan jika minuman itu sampai ke dalam perut maka usus-usus dan hati mereka menjadi terputus-putus dan hancur lebur.

F. Rintihan, Erangan dan Jeritan Penghuni Neraka

Teriakan dan jeritan orang-orang kafir yang menjadi penduduk neraka itu sudah terjadi ketika mereka melihat lembaran catatan amalnya dan melihat kekafiran dan kemusyrikannya yang menyebabkan ia kekal dalam neraka, maka ia meneriakkan kekecewaan dan kebinasaan. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak: Celakalah aku. Dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”
(QS. Al-Insyiqaq: 10-12)

Ketika orang-orang kafir melihat neraka, mereka sangat menyesal, tetapi penyesalan itu, tidak akan menghindarkan dari api neraka, tetapi justru menambah kepedihannya, karena tidak ada tempat untuk berlari dari siksa yang sangat pedih itu, melainkan ke dalam neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan siksaan itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya.” (QS. Yunus: 54)

Perhatikan penyesalan dan rintihan mereka di saat dilempar ke dalam neraka yang amat pedih siksanya, sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan. (Akan dikatakan kepada mereka): Janganlah kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak. (QS. Al-Furqan: 13-14)

Rintihan, jeritan dan erangan kesakitan itu terjadi seiring desahan napas penghuni neraka. Sebagaimana yang digambarkan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan napas dan menariknya (dengan merintih). Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”
(QS. Hud: 106-107)

Sumber: Judul Buku: Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka
Penyusun: Moh Samsi Hasan


Lafal zafir dalam ayat tersebut menurut Al-Zajjaj berarti erangan yang sangat keras dan merupakan suara yang keras sekali. Ada upal yan megatakan bahwa zafir ialah desahan napas panjang atau mengeluarkan napas berulang-ulang dari dalam dada karena sangat takut sehingga otot-ototnya membesar. Sedangkan lafal syahiq berarti tarikan napas yang panjang sekali ke dalam dada.

Keluhan dan penyesalan mereka begitu dalam, sebagaimana digambarkan Allah SWT dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan mereka berkata: Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS. Al-Mulk: 10-11)

Begitu berat siksaan yang mereka derita membuat mereka sadar dan mengakui kebenaran Allah SWT. Mereka berseru berteriak-teriak memohon kepada Allah dengan harapan agar kiranya Allah mengeluarkan mereka dari neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang baik berlainan dengan yang telah kami kerjakan. Dan apakah Kami memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup lama untuk berpikr bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepadmu pemberi peringatan? Maka raskanlah (adzab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang dzalim penolongpun.”
(QS. Fathir: 37)

Dan firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Mereka menjawab: Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?” (QS. Al-Mu’min: 11)

Siksaan yang begitu pedihnya, membuat mereka merengek-rengek dan memelas sehina-hinanya di hadapan Tuhan, sebagaimana digambarkan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal shaleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin. Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi)nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari-Ku. Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama. Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini (hari kiamat): Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang kamu kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 12-14)

Semua permintaan dan permohonan mereka kepada Allah SWT ditolak-Nya dengan tegas yang justru menambah kepedihan siksa mereka. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Mereka berkata: Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari padanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang dzalim. Allah berfirman: Tinggallah dengan hina dina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS. Al-Mu’minun: 106-108)

Jawaban Allah yang tegas dan menyakitkan itu, membuat mereka tidak berani berkata-kata memohon secara langsung kepada-Nya. Mereka lalu meminta kepada malaikat penjaga neraka untuk memohonkan pertolongan bagi mereka agar Allah SWT berkenan meringankan siksaan dari mereka walaupun hanya barang sebentar saja. Perhatikan ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

”Dan orang-orang yang berada di dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: Mohonlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan adzab dari kami barang sehari. Penjaga Jahannam berkata: Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan? Mereka menjawab: Benar, sudah datang. Penjaga-penjaga Jahannam berkata: Berdoalah kamu. Dan doa orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (QS. Al-Mu’min: 49-50)

Setelah permintaan mereka juga ditolak, maka semain pedihlah siksaan neraka itu, sehingga membuat mereka putus asa dalam kepedihan siksanya, dan memohon agar dimatikan saja. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Mereka berseru: Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja. Dia menjawab: Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (QS. Az-Zukhruf: 77)

Setelah itu mereka mencoba memelas kepada penghuni surga yang bergelimang dengan kenikamatn surgawi yang begitu menggiurkan. Dengan nada memelas mereka memanggil-manggil dn meminta kepada penghuni surga, agar sudi memberikan kepada mereka minuman walau hanya setetes air saja. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga (dengan mengakatakan): Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu. Mereka (penghuni surga) menjawab: Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya (air dan makanan) bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-A’raf: 50)

Setelah itu, jeritan dan tangisan mereka semakin keras dan menjadi-jadi hingga air mata mereka habis, lalu mereka menangis darah. Air mata itu, hingga menggenangi dan membanjiri mata mereka, seperti mata air yang menggenangi bebatuan. Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Qais bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Sesungguhnya penghuni neraka menangis hingga andaikata kapal dijalankan dalam air mata mereka, niscaya bisa berjalan. Dan mereka menangis dengan air mata darah.”

Perhatikan pula hadits riwayat Anas bin Malik berikut ini:

”Penghuni neraka terus menerus menangis hingga air mata mereka habis. Kemudian mereka menangis darah hingga membekas di wajah mereka seperti bentuk parit, andaikata kapal-kapal dijalankan di dalam air mata mereka, niscaya bisa berjalan.” (HR. Hakim)

Pada hari ini keptusan Tuhan telah berlaku dengan seadil-adilnya. Permintaan mereka pada hari itu, semuanya ditolak. Bersabar atau tidak mereka tetap mendekam dan disiksa di dalam neraka yang amat pedih siksanya itu. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Masuklah kamu ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; kamu hanyalah diberi balasan terhadap apa yang kamu mengerjakan.” (QS. At-Thuur: 16)

G. Penghuni Neraka Yang Paling Ringan Siksanya

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa penghuni neraka yang paling berat dan paling keras siksanya adalah mereka yang berada di kerak neraka atau di neraka yang paling dalam. Mereka ini adalah orang-orang munafik, sebagaimana disebukan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan)pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (QS. An-Nisa’: 145)

Dengan demikian siksaan bagi penghuni neraka tidak sama antara sebagian dengan sebagian yang lain, hal ini tentu sesuai dengan dosa-dosa yang dipikul ketika kembali menghadap kepada Allah SWT. Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa sebagian dari penghuni neraka itu ada yang terbakar sampai kedua mata kakinya, ada yang sampai kedua lututnya ada yang sampai pusat (pusar)nya dan ada pula yang terendam dan terbakar dalam api neraka sampai kedua bahunya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini:

”Dari Samurah bin Jundub RA, bahwa Nabi SAW bersabda: Sebagian dari penghuni neraka itu ada orang yang terbakar api neraka sampai sebatas kedua mata kakinya, sebagian lagi ada yang terbakar sampai kedua lututnya, sebagian lagi ada yang terbakar sampai pusat (pusar)nya dan sebagian lagi ada yang terbakar api neraka sampai kedua bahunya.” (HR. Muslim)

Diriwayatkan dari Abbas bin Abdul Muthalib, ia bertanya kepada Rasulullah SAW: “Ya Rasulullah, apakah engkau memberikan suatu manfaat kepada Abu Thalib, dia telah memelihara engkau, tapi juga memarahimu (tidak beriman kepadamu).” Nabi SAW bersabda: “Ya dia berada di dalam siksaan yang paling ringan dari api neraka (api neraka membakarnya sampai kedua mata kakinya). Andaikata tidak karena saya, maka ia akan disiksa di dalam jurang neraka yang paling dalam (kerak neraka).” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Yang artinya: ”Sesungguhnya ahli neraka yang lebih ringan siksanya ialah Abu Thalib, dia memakai sandal dari api neraka yang membuat otaknya mendidih.”

Kepedihan siksa neraka itu teramat dahsyat, meskipun pada tataran yang paling ringan. Sebab penghuni neraka yang berada dalam siksaan yang paling ringan itupun, merasakan kepedihan yang luar biasa, sehingga selah-olah tidak ada siksaan yang paling pedih selain yang ditimpakan kepadanya. Perhatikan sabda Nabi SAW berikut ini:

Yang artinya: ”Dari Nu’man bin Bashir RA, ia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat ialah orang yang diletakkan di bawah tumitnya dua bara api. Dari keduanya itu membuat otaknya mendidih. Namun demikian dia mengira bahwa dialah satu-satunya orang yang paling berat siksanya, padahal sesungguhnya dia adalah orang yang paling ringan siksanya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Sumber: Judul Buku: Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka
Penyusun: Moh Samsi Hasan


* * * * * * * * * * * * * * *

0 komentar:

Posting Komentar