Sabtu, 15 November 2014

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka (Bag. 3)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

___________________________________________________________________________

III. Faktor-Faktor Penyebab Masuk Neraka
___________________________________________________________________________



A. Hal-hal Yang Mentebabkan Masuk Neraka

1. Kekafiran
Orang yang tidak ber-Tuhan dan mengingkari adanya Allah sebagai Tuhan serta tidak mengakui Rasul-Rasul utusan-Nya dialah orang yang kafir. Ia tidak mempercayai adanya Allah dan sifat-sifat ke-Tuhan-an yang dimiliki-Nya. Menolak para Rasul Allah dan ajaran-ajaran yang dibawa oleh para Rasul itu. Kekafiran merupakan faktor utama yang membuat seseorang menjadi penghuni neraka. Kekal selama-lamanya. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan secara tegas bahwa orang-orang kafir akan masuk ke dalam neraka dan mereka kekal di dalamnya. Di antaranya ialah firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Adapun orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 39)

Imam At-Thabrani meriwayatkan bahwasanya orang-orang kafir itu menjadi penghuni neraka dan bagi mereka tidak mungkin dapat merasakan kesenangan-kesenangan di dalam surga. Mereka tidak dapat disebut sebagai orang yang hidup dan tidak pula mati (di dalam neraka), karena begitu Allah menyiksa mereka sampai hancur, Allah menghidupkan (memulihkan kondisi tubuhnya seperti semula) untuk disiksa kembali. Begitulah penderitaan itu terjadi selama-lamanya. Demikian sebagaimana yang disebutkan di dalam tafsir Ibnu Katsir.

Mereka yang kafir yang mati dalam kekafirannya itu mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat, dan semua manusia. Mereka itulah yang kekal di dalam neraka, tanpa mendapatkan keringanan siksaan sedikitpun. Seperti firman Allah SWT berikut ini:Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mereka mat dalam kekafiran, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia-manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu, tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.” (QS. Al-Baqarah: 161-162)

Allah SWT menjelaskan bahwa kekekalan mereka dalam neraka adalah disebabkan oleh kekafiran dan kemusyrikan mereka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir diserukan kepada mereka (pada hari kiamat): Sesungguhnya kebencian Allah (kepadamu) lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri karena kamu diseru untuk beriman lalu kamu kafir. Mereka menjawab: Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)? Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Mu’min: 10-12)

Neraka yang menyala-nyala itulah balasan bagi orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka kekal di dalam neraka itu selama-lamanya. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang kafir neraka yang menyala-nyala.”
(QS. Al-Fath: 13)

Dan firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya, dan orang-orang itulah (yang diletakkan) belenggu-belenggu di lehernya. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Ar-Ra’d: 5)

2. Kemusyrikan
Musyrik ialah orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu. Sedangkan perbuatan menyekutukan-Nya dengan sesuatu itu disebut syirik. Orang yang menyembah kepada yang selain Allah termasuk dalam kategori orang musyrik. Demikian pula orang yang menyejajarkan sesuatu dengan-Nya. Orang yang beribadah bukan karena Allah dan mempersembahkan peribadatannya kepada yang selain-Nya, dia telah melakukan kemusyrikan.

Syirik merupakan kedzaliman yang paling besar dan paling besar pula dosannya. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberikan pelajaran kepadanya: “Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah nyata-nyata kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Begitu besar dan kejinya dosa syirik itu, sehingga Allah tidak berkenan mengampuninya. Sebagaiaman dijelaskan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
(QS. An-Nisa’: 48)

Barangsiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu, Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya adalah di neraka. Sebagaimana disebutkan di dalam surat Al-Maidah berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Maidah: 72)

Mengenai orang-orang yang mempersekutukan dan menyamakan tuhan-tuhan mereka dengan Allah, Tuhan semesta alam; menyembah sesembahan dan menjadikan berhala-berhala yang mereka sembah itu akan dijungkir balikkan di dalam neraka. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Asy-Syu’ara’ berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka mereka (sesembahan-sesembahan itu) dijungkir ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat, dan bala tentara iblis semuanya. Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka: Demi Allah sesungguhnya kami dahulu (di dunia) dalam kesesatan, karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam.”
(QS. Asy-Syuara’: 94-98)

Mengenai siksa neraka yang ditimpakan kepada orang-orang yang menyekutukan Allah, hingga mati dalam kemusyrikan dan kekafiran, sebagaiaman dijelaskan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”(Yaitu) orang-orang yang mendustakan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan wahyu yang dibawa oleh Rasul-Rasul Kami yang telah Kami utus. Kelak mereka akan mengetahui, ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret, ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api, kemudian dikatakan kepada mereka: Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan, (yang kamu sembah) selain Allah? Mereka menjawab: Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu. Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir. Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria (dalam kemaksiatan). (Dikatakan kepada mereka): Masuklah kamu ke pintu-pintu Jahanam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itu seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (QS. Al-Mu’min: 70-76)

3. Kemunafikan
Orang yang ucapannya tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya berarti dia telah melakukan kemunafikan. Di dalam bibirnya mengaku beriman tetapi hatinya tidak. Ucapan yang mengaku beriman, tetapi hatinya ingkar, mulutnya bicara manis, seolah-olah sebagai orang Islam bahkan bergaya sebagai pembela Islam, tetapi sesungguhnya hatinya busuk dan penuh tipu daya. Bahkan menjadi musuh bebuyutan Islam. Inilah sesungguhnya orang yang paling berbahaya. Oleh sebab itu Allah mengancam mereka sebagai penghuni neraka yang paling dalam dan paling keras siksanya.

Apabila orang-orang munafik itu bertemu dengan orang yang beriman, mereka mengatakan bahwa dirinya telah beriman. Namun ketika kembali pada golongan setan-setan mereka mengatakan bahwa dirinya sependirian dengan setan-setan itu. Pengakuan keimanan mereka di hadapan orang-orang mukmin, tidak lain hanyalah olok-olok belaka. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman, padahal sesungguhnya mereka telah menipu diri mereka sendiri. Allah SWT menjelaskan perilaku mereka sebagaimana dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Di antara manusia ada yang mengatakan: Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukanlah orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedangkan mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah: 8-9)

Nabi SAW mencirikan orang munafik itu dalam tiga hal, sebagaimana yang diungkapkan dalam hadits beliau ini:

”Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu: Apabila berbicara, ia dusta; apabila ia berjanji, ia mengingkari; apabila dipercaya, ia khianat.”

Allah SWT melaknat dan berjanji untuk menyiksa orang-orang munafik di dalam neraka yang paling dalam, abadi selama-lamanya. Sebagaimana firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.” (QS. At-Taubah: 68)

Allah SWT memberitahukan kepada kita bahwa tempat orang-orang munafik itu berada di tingkat neraka yang paling bawah, paling panas dan paling hebat kepedihan siksanya. Firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (QS. An-Nisa’: 145)

Hal itu, disebabkan orang munafik adalah orang yang berbahaya bagi Islam dan kaum muslimin. Sebab secara lahir orang-orang munafik itu seakan-akan sebagai penganut Islam, padahal sesungguhnya mereka adalah musuh dalam selimut, yang sangat berbahaya.

4. Kemurtadan
Orang Islam yang keluar dari agama Islam dinamakan murtad. Sedangkan perbuatan yang menyebabkan dia murtad dinamakan riddah. Orang murtad bisa disebabkan oleh banyak hal, tidak mempercayai salah satu dari rukun Islam atau rukun Iman, menghina dan mempermiankan agama, mengharakan yang halal dan menghalalkan yang haram dan lain sebagainya.

Orang yang murtad atau keluar dari Islam, hingga mati dalam kemurtadan dan kekafirannya itu, maka tempatnya tiada lain kecuali neraka. Sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Barangsiapa yang murtad dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka amal mereka menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 217)

Demikian faktor-faktor yang menyebabkan seseorang masuk ke dalam neraka dan menjadi penghuni neraka kekal selama-lamanya. Na’udzu billah min dzalik.

B. Dosa-Dosa Besar

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni NerakaDi samping faktor-faktor tersebut di atas yang menyebabkan seseorang menjadi penghuni abadi di dalam neraka, masih banyak faktor lain yang membuat seseorang masuk ke dalam neraka. Pada dasarnya setiap perbuatan dosa dapat mengancam pelakunya masuk ke dalam neraka, bila tidak mau bertaubat secara sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Namun ada banyak dosa-dosa yang masuk dalam kategori dosa besar yang sangat membuka peluang serta mengantarkan pelakunya ke dalam neraka. Dosa bagaikan racun yang sangat berbahaya dan merupakan momok dalam kehidupan manusia.

Setiap prilaku dosa akan mengundang bencana dan malapetaka bagi pelakunya baik di dunia terutama di akhirat kelak. Seberapa pun kecilnya dosa jangan dianggap remeh, sebab dosa-dosa kecil bila dibiarkan dan dianggap remeh, lambat laun akan menjadi besar yang akan membahayakan dan membuat pelakunya di ancam dengan siksa. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka.” (QS. Al-Qamar: 47)

Rasulullah SAW bersabda, mengenai dosa-dosa yang termasuk kualitifikasi dosa besar, yaitu beliau bersabda:

”Sudikah anda saya tunjukkan tentang dosa-dosa yang paling besar? – Beliau mengulangi sampai tiga kali – Lalu kami (para sahabat) menjawab; Baiklah ya Rasulullah. Lalu beliau bersabda: Menyekutukan Allah; durhaka kepada kedua orangtua; kemudian beliau duduk seraya berkata lagi: Ingatlah, ucapan dusta dan sumpah palsu (juga termasuk dosa yang paling besar). Beliau mengulanginya berkali-kali, sampai kami berharap agar beliau berhenti (diam).” (Muttafaq ‘Alaih)

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW menjelaskan tujuh dosa besar yang akan membinasakan pelakunya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Jauhilah tujuh perbuatan (dosa besar) yang membinasakan. Para sahabat berkata: Apakah itu, ya Rasulullah? Nabi SAW menjawab: Menyekutukan Allah; sihir; membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar; makan riba; makan harta anak yatim; lari dari peperangan; dan menuduh berzina perempuan yang terpelihara, yang lalai dan yang beriman.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibnu Taimiyah rahimahullah ketika ditanya mengenai dosa dan amalan penghuni neraka, ia menjawab: “Amalan penghuni neraka adalah menyekutukan Allah; mendustakan para Rasul; kekafiran; dengki; dusta; khianat; kezaliman; perbuatan keji; kecurangan; memutuskan hubungan kekerabatan; enggan berjihad; kikir; perbedaan lahir dan batin; putus asa dari rahmat Allah; merasa aman dari adzab Allah; berkeluh kesah ketika mengalami musibah; bangga dan sombong ketika mendapatkan nikmat; meninggalkan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan Allah; melanggar hukum-hukum-Nya; melanggar kemuliaan-Nya; takut kepada makhluk dan tidak takut kepada Al-Khaliq; beramal karena riya’ dan mencari kemasyhuran; menentang Al-Kitab dan As-Sunnah baik secara iktikad maupun perbuatan; taat kepada makhluk dalam mendurhakai Al-Khaliq; fanatisme kepad sesuatu yang batil; mengejek ayat-ayat Allah; mengingkari kebenaran; menyembunyikan ilmu dan kesaksian yang wajib disiarkan; sihir; durhaka kepada orangtua (ibu bapak); membunuh jiwa yang diharamkan Allah, kecuali dengan alasan yang benar; makan harta anak yatim; melakukan riba; lari dari peperangan dan menuduh perempuan-perempuan yang terpelihara yang lalai dan beriman.”

Di antara hal-hal lain yang termasuk dosa besar yang akan mengantarkan pelakunya ke dalam neraka ialah:

1. Sihir
Sihir termasuk dalam kategori dosa yang terbesar yang akan menghancurkan pelakunya, sebagimana disebutkan dalam hadits di atas. Allah SWT berfirman, menjelaskan tentang perilaku setan-setan yang mengajarkan sihir kepada manusia dan kejahatannya. Sebagimana dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kita Allah) dengan sihir itu, tidaklah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 102)

Tukang sihir dan yang membenarkannya, dukun atau tukang ramal yang bekerja sama dengan setan-setan dalam kemusyrikan dan kekufuran, tidak akan masuk surga, sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

”Ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga, yaitu: peminum khamar; orang yang memutuskan hubungan persaudaraan; dan orang yang membenarkan sihir.” (HR. Imam Ahmad)

2. Membunuh Jiwa Tanpa Hak
Islam melarang keras untuk melakukan pembunuhan. Membunuh atau menghilangkan nyawa seseorang tanpa adanya alasan yang dibenarkan menurut syariat Islam, merupakan dosa besar. Orang yang membunuh orang Islam tanpa adanya alasan yang benar, akan mendapatkan laknat dari Allah serta kelak di akhirat akan dibalas dengan neraka Jahannam. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan barangsiapa yang membunuh seorang muslim dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, an mengutukinya, serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An-Nisa’: 93)

Dalam ayat lain juga dijelaskan mengenai dosa dan azab bagi orang yang melakukan pembunuhan tanpa hak. Sebagaimana dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dlipat gandakan azab untuknya pada hari kiamatdan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal shaleh.” (QS. Al-Furqan: 68-70)

Haram membunuh jiwa yang muslim, kecuali dengan salah satu alasan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Tidak halal menumpahkan darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku (Muhammad) utusan Allah, melainkan dengan salah satu dari tiga alasan; jiwa dibalas dengan jiwa, perempuan yang bersuami yang berzina dengan orang yang meninggalkan agamanya, yang memisahkan diri dari jema’ah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

”Orang mukmin tetap dalam kelonggaran agamanya selama ia tidak menumpahkan darah haram. Ibnu Umar berkata: Sesungguhnya termasuk kesulitan yang tidak ada jalan keluar bagi orang yang menjerumuskan dirinya di dalamnya (kesulitan itu) ialah menumpahkan darah haram tanpa alasan yang benar.” (HR. Muslim)

Dosa besar bagi orang yang membunuh orang mukmin dengan sengaja itu, juga sebagaimana dijelaskan di dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

”Semua dosa itu berkemungkinan untuk dapat diampuni oleh Allah, kecuali dosa-dosa orang yang mati kafir atau dosa orang yang membunuh orang mukmin dengan sengaja.”
(HR. Nasa’i dan Hakim)

Begitu besarnya dosa pembunuhan terhadap orang yang berimanitu, disebutkan dalam hadits lain bahwa bagi orang yang membantu pembunuhan terhadap orang mukmin, walaupun dengan satu kata saja, maka ia dicatat sebagai orang yang terputus dari rahmat Allah. Sebagaimana keterangan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berikut ini:

”Barangsiapa yang membantu untuk membunuh orang Islam, meskipun hanay dangan sepatah kata, maka Allah menulis di keningnya sebagai orang yang terputus dari rahmat Allah.” (HR. Ahmad)

3. Memakan Riba’
Memakan riba’ termasuk dosa besar yang akan membinasakan pelakunya, sebagaiaman disebutkan dalam hadits yang telah disebutkan di atas. Menurut sebagian ulama riba’ itu ada empat macam, yaitu:

Pertama: Riba’ Fadli, yaitu penukaran dua barang yang sejenis dengan tidak sama.

Kedua: Riba’ Qardhi, yaitu meminjam dengan syarat ada keuntungan bagi yang mempiutang.

Ketiga: Riba’ Yad, bercerai atau meninggalkan tempat jual beli sebelum terjadi timbang terima.

Keempat: Riba’ Nasa’, yaitu penukaran yang diisyaratkan terlambat salah satu dari dua barang itu.

Allah SWT berfirman mengenai orang-orang yang makan riba’ setelah sampai pada mereka tentang pengharaman Allah atas riba’. Seperti ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Orang yang kembali (mengambil riba’), maka orang itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 275)

Allah SWT juga berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba’ dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.”
(QS. Ali Imran: 130-131)

Allah SWT memerintahkan kepada orang yang beriman untuk meninggalkan riba’, jika tidak maka Allah dan Rasul-Nya akan memeranginya. Sebagaimana firman Allah SWT berikuti ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba’ (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba’) maka ketehuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba’) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. Al-Baqarah: 278-279)

Sesungguhnya harta riba’ itu tidaklah bertambah di sisi Allah, tetapi justru Allah akan memusnahkan harta yang diambil dengan cara riba’. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan sesuatu riba’ (tambahan) yang kamu berikan agar dia menambah pada harta manusia, maka riba’ itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Ruum: 39)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Allah memusnahkan riba’ dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al-Baqarah: 276)

Nabi SAW memberikan gambaran mengena dosa riba’ itu sebagaimana yang diungkapkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda:

”Riba’ itu ada tujuh puluh macam (tingkatan) dosanya, dan riba’ yang paling ringan dosanya ialah seperti dosa seseorang yang berzina dengan ibunya sendiri.”

Dan di dalam riwayat yang lain dikatakan:

”Dosa riba’ yang aling ringan ialah seperti dosa seseorang yang menikahi ibunya sendiri.”
(HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)

Ibnu Majah meriwayatkan:

”Tidaklah merata riba’ pada suatu kaum, kecuali akan merata pula kegilaan pada mereka. Dan tidaklah zina merajalela pada suatu kaum, melainkan akan merajalela pula kematian pada mereka, dan suatu kaum tidaklah curang dalam takaran atau timbangan, kecuali Allah akan menghalangi mereka dari kesejahteraan.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim)

Orang-orang yang terlibat dalam transaksi secara riba’ itu juga mendapatkan laknat Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Jabir RA berkut ini:

”Rasulullah SAW melaknati orang yang makan riba’, yang mewakilinya, penulisnya, dan dua saksinya.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat yang lain juga dijelaskan:

”Allah melaknati riba’, orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba’ dan yang menjadi saksi riba’, sedang mereka itu mengetahui; wanita yang menyambung rambutnya, wanita yang meminta disambung rambutnya, wanita yang membuat tahi lalat palsu, wanita yang minta dibuatkan tahi lalat, wanita yang berhias dengan mencabuti rambutnya dan wanita yang dihias dengan cabutan rambut.” (HR. Thabrani)

4. Berlaku Sombong
Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni NerakaBerlaku sombong termasuk dosa besar. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Allah Ta’ala berfirman: Kebesaran (kesombongan) itu selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barangsiapa merebutnya dari-Ku salah satu dari keduanya, maka Aku memasukkan dia ke dalam api neraka.” Dalam suatu riwayat: “Aku membuat dia merasakan (tersiksa) api neraka.” (HR. Muslim)

Orang yang membanggakan diri sendiri secara berlebihan sehingga menganggap dirinya lebih tinggi, lebih unggul, lebih hebat dari segala hal, tak ada selainnya yang melebihi dirinya merupakan orang yang sombong. Sombong merupakan tabiat iblis dan dengan kesombongannya itulah iblis diusir dari surga dan menjadi terhina di dalam neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam. Maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabbur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34)

Allah SWT melarang kepada manusia berlaku sombong di muka bumi, sebagaimana yang tertuang dalam nasehat dan pesan Luqman kepada anaknya. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan janganlah kamu memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Lukman: 18)

Sifat sombong itu akan menutup hati seseorang untuk menerima kebenaran agama. Al-Qur’an mensifati orang yang sombong itu, bila datang kepadanya suatu kebenaran dan jalan petunjuk, ia akan berpaling dan mendustakannya. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya.” (QS. Al-A’raf: 146)

Allah benar-benar tidak menyukai orang-orang yang berlaku sombong. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS. An-Nahl: 23)

Kesombongan merupakan penghalang bagi pelakunya untuk masuk ke dalam surga, sehingga orang yang masih menyimpan kesombongan di dalam hatinya sekecil apa punmembuatnya tidak bisa masuk surga. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

”Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat atom (dzarrah). Seorang lelaki berkata: Ada orang yang suka memakai baju bagus dan sandal bagus. Nabi SAW bersabda: Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kesombongan adalah mengingkari kebenaran dan menghina orang lain.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW juga bersabda:

Yang artinya: ”Dari Abdullah bin Mas’ud RA, dari Nabi SAW beliau bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau seberat dzarrah (atom).” (HR. Muslim)

Orang-orang yang sombong, berhati batu tanpa mengenal belas kasihan adalah ahli neraka. Sebagaimana sabda Rasululah SAW yang diriwayatkan dari Haritsah bin Wahab RA ia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

”Perhatikanlah, aku beritahukan anda tentang ahli neraka, yaitu seetiap orang yang berhati kasar, bertabiat keras lagi ssombong.” (Muttafaqun ‘Alaih)

Terhadap orang-orang yang sombong, Allah telah menyediakan tempat yang hina dan siksaan yang pedih di dalam neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan orang-orang yang mendustakan ayat Kami dan menyombongkan dirinya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-A’raf: 36)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tempat penyiksaan bagi orang-orang yang sombong. Di antaranya:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan adzab yang pedih.” (QS. Lukman: 7)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada yempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. Az-Zumar: 60)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.” (QS. An-Nahl: 29)

5. Berzina
Zina merupakan perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT. Bahkan mendekatinya saja dilarang secara tegas di dalam Al-Qur’an. Orang yang melakukan zina berarti melanggar larangan Allah dan melakukan perbuatan keji yang sangat besar dosanya. Zina dapat diartikan sebagai hubungan seksual antara orang laki-laki dengan perempuan di luar perikahan yang sah. Dua pasangan laki-laki dan perempuan sudah dikatakan telah melakukan perzinaan (persenggamaan) yang sesungguhnya bila telah terjadi penertasi antara dua alat kelamin, walau pun tidak sampai terjadi ejakulasi, atau belum mencapai puncak persenggamaan (orgasme).

Apapun bentuknya perzinahan baik yang bersifat komersial atau non komersial, suka sama suka ataupun tidak, haruslah dijauhi, karena merupakan perbuatan keji yang diharamkan Allah SWT. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat (pembalasan ) dosan(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh.” (QS. Al-Furqan: 68-70)

Zina termasuk dosa besar setelah syirik. Sebagaiaman sabda Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Thabrani berikut ini:

”Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah sesudah syirik, melebihi dosa orang yang menumpahkan spermanya pada perempuan yang tidak halal baginya (berzina).”
(HR. Ahmad dan Thabrani)

Nabi SAW juga bersabda menjelaskan tentang keimanan orang yang melakukan perzinaan:

”Tidaklah seorang pezina itu ketika berzina ia dalam keadaan beriman, dan tidaklah seorang pencuri ketika mencuri itu dia beriman, tidaklah seorang peminum itu ketika minum khamar dia beriman, dan tidaklah orang-orang yang terhormat itu, ketika tersesat ia beriman.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hal ini, Anas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Sesungguhnya iman itu bagaikan baju yang dipakaikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, jika seorang hamba itu bezina, maka Allah melepaskan baju iman itu daripadanya. Jika dia bertaubat, maka Allah akan mengembalikannya pada hamba itu.”
(HR. Baihaqi)

Adapun mengenai hukum di dunia bagi orang yang berzina itu dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan sekumpulan dari orng-orang yang beriman.” (QS. An-Nuur: 2)

Imam Baihaqi meriwayatkan akibat buruk bagi para pezina baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW brsabda:

”Wahai kaum muslimin, takutlah kamu akan berbuat zina, sebab dalam zina ada enam perkara (akibat negatif), tiga di dunia dan tiga (yang lainnya) di akhirat. Adapun yang di dunia ialah, hilangnya sinar (keimanan) di wajahnya; memperpendek umurnya; dan membuatnya selalu dalam kefakirang. Sedangkan yang tiga di akhirat itu ialah, mendapatkan murka Allah Ta’ala; kehinaan hisab; dan adzab neraka.” (HR. Baihaqi)

Samurah bin Jundub meriwayatkan, bahwa pada suatu ketika Nabi Muhammad SAW kedatangan Malaikat Jibril dan Mikail, lalu ketiga berjalan bersama-sama, setelah sampai di suatu tempat Nabi SAW melihat pemandangan adzab yang mengerikan. Dan adzab itu tiada lain merupakan siksaan bagi orang-orang yang berzina. Selengkapnya sebagaimana sabda beliau berikut ini:

”Kami (bertiga) berangkat, dan sampailah kami pada suatu dapur api, di mana sebelah atasnya sempit sedangkan sebelah bawahnya besar, dari dalamnya terdengar jeritan-jeritan suara yang keras. Beliau berkata: Kami mengamatidan melihat dapur tersebut, ternyata di dalam dapur api terdapat orang laki-laki dan perempuan yang telanjang tak berpakaian, tiba-tiba mereka menyalakan api dari bawah mereka dan seketika itu mereka berteriak-teriak dan menjerit-jerit kepanasan. Lalu aku bertanya: Siapakah orang-orang itu wahai Jibril? Malaikat Jibril menjawab: Itulah orang laki-laki dan perempuan yang berzina dan itulah adzab mereka sampai hari kiamat nanti.” (HR. Bukhari)

Kelak pada hari kiamat, dikatakan kepada para pezina itu agar mereka masuk ke dalam neraka bersama dengan orang-orang yang masuk neraka. Rasulullah SAW bersabda:

”Orang yang berzina dengan istri tetangganya, tidak mendapatkan pandangan (rahmat) dari Allah, dan tidak pula Allah mensucikannya dan Dia berkata: Masuklah ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang masuk neraka.” (HR. Ibnu Ubay)

Rasulullah SAW juga bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Thabrani:

”Sesungguhnya orang-orang yang berzina itu, wajah-wajah mereka menyalakan api yang menyala-nyala.” (HR. Thabrani)

Sumber: Judul Buku: Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka
Penyusun: Moh Samsi Hasan

0 komentar:

Posting Komentar