Sabtu, 15 November 2014

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka (Bag. 2/1)

B. Golongan Penghuni Neraka

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka Secara garis besar penghuni neraka itu dapat dikualifikasikan menjadi dua golongan, yaitu penghuni tetap yang bersifat abadi, dan penghuni tidak tetap, yang bersifat tidak abadi. Pada saatnya golongan yang kedua ini akan dikeluarkan dari neraka, kemudiandi masukkan ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda:

Yang artinya: ”Ahli surga akan masuk ke daam surga, dan ahli neraka akan masuk ke dalam neraka. Kemudian Allah SWT menyeru (pada malaikat penjaga neraka): Hendaklah kalian mengeluarkan orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari keimanan. Maka mereka (orang-orang beriman yang ada di dalam neraka) itu keluar dari neraka dan tubuhnya menjadi hangus, hitam pekat. Lalu mereka di masukkan ke dalam Sungai Hayat (kehidupan), maka tumbuhlah badan mereka (menjadi sempurna dan baik). Sebagaimana tumbuhnya biji yang terbawa banjir di tepi aliran air. Tidakkah engkau melihat biji itu yang kemudian tumbuh kuning lagi membelok-belok.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Untuk mengetahui lebih jelasnya siapa saja yang termasuk dalam kategori penghuni neraka yang bersifat kekal dan abadi selama-lamanya; dan siapa saja yang masuk dalam kategori penghuni neraka yang bersifat tidak kekal, maka berikut inilah penjelasannya:

1. Golongan Yang Kekal di Dalam Neraka

Adapun mereka yang termasuk dalam golongan penghuni neraka yang bersifat abadi dan kekal selama-lamanya ialah:

a. Manusia dan Jin Kafir
Orang-orang yang mengingkari adanya Tuhan, tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, merekalah sebagai penduduk neraka kekal selama-lamanya. Orang-orang kafir tidak mempercayai adanya Allah dan sifat-sifat ke-Tuhanan yang dimiliki-Nya. Mereka menolak kebenaran agama Tauhid (Islam) yang dibawa oleh para Rasul. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan keabadian mereka di dalam neraka dan kepedihan siksa yang mereka derita. Di antaranya sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 39)

Dan firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 257)

Mereka itulah makhluk yang paling buruk dan siksa di dalam neraka abadi selama-lamanya. Firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 6)

Adapun yang mereka miliki tidak akan dapat mengeluarkan mereka dari neraka. Bahkan seandainya mereka memiliki harta, emas permata seisi langit dan bumi, untuk menebus agar mereka bebas dari siksa neraka, maka semua itu akan sia-sia belaka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka sekali-kali tidak dapat menolak adzab Allah dari mereka sedikit pun. Dan mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Ali Imran: 116)

Dan firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebus diri mereka dengan itu dari adzab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka berolah adzab yang pedih.” (QS. Al-Maidah: 36)

Demikian pula anak-anak mereka, sedikitpun tidak akan dapat membantu untuk meringankan, apalagi membebaskan mereka dari siksa neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikit pun (untuk menolong) mereka dari adzab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Mujadilah: 17)

Untuk mendapatkan gambaran kepedihan siksaan yang diderita orang-orang kafir di dalam neraka, perhatikan firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka orang-orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu hancur luluhlah segala apa yang ada di dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): Rasailah adzab yang membakar ini.” (QS. Al-Hajj: 19-22)

Sama seperti manusia yang kafir, jin kafir pun akan kekal di dalam neraka. Pada hari kiamat jin dan manusia sama-sama mendapatkan keputusan dari Tuhan yang seadil-adilnya, semua dibangkitkan untuk mendapatkan keputusan dan balasan atas perbuatan mereka selama di dunia. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Demi Tuhanmu akan Kami bangkitkan mereka bersama setan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahannam dengan berlutut. Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka.” (QS. Maryam: 68-70)

Semua jin-jin yang kafir itu akan dihimpun dan dikumpulkan bersama-sama manusia yang kafir di dalam neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): Hai golongan jin (setan) sesungguhnya kamu semua telah banyak (menyesatkan) manusia, lalu berkatalah kawan-kawan dari gologan manusia: Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami. Allah berfirman: neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 128)

Iblis, setan dan jin-jin yang kafir di jungkir balikkan dan di masukkan ke dalam neraka bersama para pengikutnya baik dari kalangan mereka sendiri maupun dari golongan manusia, bersama-sama berhala-berhala yang disembah. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkir ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat, dan bala tentara iblis semuanya.” (QS. Asy-syu’ara’: 94-95)

Bahkan dalam ayat lain, dinyatakan bahwa neraka Jahannam akan dipenuhi golongan jin dan manusia. Seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Kecuali orang-orang yang diberi rahmat Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.” (QS. Hud: 119)

b. Orang-Orang Munafik
Di antara golongan yang menjadi penghuni kekal di dalam neraka ialah orang-orang munafik. Golongan ini di samping kekal di dalam neraka, merekalah yang berada di neraka yang paling dalam dan paling pedih siksanya. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan secara tegas bahwa kaum munafik merupakan penghuni neraka yang bersifat kekal selama-lamanya. Di antaranya ialah firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka adzab yang kekal.” (QS. At-Taubah: 68)

Golongan munafik ini, menempati neraka yang paling dalam dan paling pedih siksanya dalam kehinaan yang besar. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkat yang paling bawah dari neraka dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisa’: 145)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya Barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itu adalah kehinaan besar.” (QS. At-Taubah: 63)

c. Orang-orang Musyrik
Orang-orang musyrik termasuk dalam kategori golongan penghuni neraka yang kekal dan abadi selama-lamanya. Hal itu banyak disebutkan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an, di antaranya ialah firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QD. Al-Bayyinah: 6)

Dan firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang dzalim.” (QS. Ali Imran: 151)

Allah SWT berfirman menjelaskan tentang kesudahan orang-orang kafir musyrik yang menyamakan tuhan-tuhan mereka dengan Allah, Tuhan semesta alam:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat, dan bala tentara iblis semuanya. Mereka berkata sedang mereka bertengkar di daam neraka: Demi Allah; sungguh kami dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam.”
(QS. Asy-Syu’ara’: 94-98)

d. Orang-orang Murtad
Oarang-orang yang murtad atau keluar dari Islam, sampai mati dalam kemurtadannya, maka mereka termasuk dalam golongan yang kekal di dalam neraka. Allah SWT berfirman:

Yang artinya: ”Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka amal mereka menjadi sia-sia di dunia dan akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 217)

Demikianlah golongan penghuni neraka yang bersifat abadi, kekal selama-lamnya, sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Mereka itu ialah orang-orang kafir, munafik, musyrik, dan orang-orang yang murtad atau orang yang keluar dari Islam dan mati dalam kemurtadannya. Bagi mereka ini, tak memiliki secerca harapan untuk bisa keluar dari neraka yang amat pedih siksanya. Apapun yang mereka miliki selama di dunia tak ada sedikit pun yang dapat menolak siksa Allah dan tidak pula meringankannya, baik harta benda maupun anak-anak mereka. Na’udzu billahi min dzalik.

2. Golongan yang Tidak Kekal di Dalam Neraka

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni NerakaYang termasuk dalam kategori kelompok ini ialah orang-orang yang beriman dan ahli tauhid yang berbuat dosa, hingga mati dengan membawa banyak dosa. Jika orang beriman yang banyak melakukan dosa semasa hidupnya, lal mati dengan banyak dosa, sampai amal ketika amal perbuatannya itu ditimbang dan ternyata keburukannya lebih banyak daripada kebaikannya, maka ia akan dimasukkan ke dalam neraka terlebih dahulu sebagai balasan atas dosa-dosanya. Mengenai berapa lama mereka disiksa di daam neraka, hanyalah Allah Yang Maha Tahu. Yang jelas setiap orang akan mendapatkan balasan yang seimbang dengan amal perbuatannya.

Bagi penduduk neraka yang tergolong orang beriman, karena semasa hidupnya selalu bergelimang dosa, tetapi ia pernah mengucapkan Laa illaaha illallaah secara ikhlas dari dalam hatinya, sedangkan ia tidak mati dalam keadaan murtad dan tidak pula kafir, maka baginya masih ada harapan untuk keluar dari neraka.

Selama orang yang mendekam di neraka itu pernah mengucapkan kalimat tauhid dan pernah mengingat Allah SWT baginya masih ada harapan untuk keluar dari neraka. Perhatikan hadits riwayat Imam Tirmidzi berikut ini:

Yang artinya: ”Allah SWT berfirman pada hari kiamat: Keluarkanlah dari neraka orang yang pernah mengingat Aku pada suatu hari atau orang yang pernah takut kepada-Ku di suatu tempat.” (HR. Tirmidzi)

Nabi SAW juga bersabda:

Yang artinya: ”Barangsiapa yang mengucapkan Laa illaaha illallaah, secara ikhlas di dalam hatinya, maka ia akan masuk surga.”

Penghuni neraka yang tergolong orang beriman yang semasa hidupnya selalu berlumuran dengan noda dan dosa, tetapi dalam saat-saat tertentu dia pernah berdzikir dan mengingat Allah serta takut kepada-Nya, maka masih ada harapan untuk bisa keluar dari siksa neraka berkat keagungan dan rahmat Allah, seperti dijelaskan dalam hadits berikut ini:

Yang artinya: ”Keluarkanlah dari neraka orang yang pernah mengingat Aku pada suatu hari atau orang yang pernah takut kepada-Ku di tempat keberadaannya.” (HR. Tirmidzi)

Mengenai keberadaan orang yang beriman di dalam neraka, lalu dikelurkan daripadanya sebab kebaikan yang pernah ia lakukan walau hanya sedikit, juga dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim berikut ini:

”Akan keluar dari neraka orang yang mengatakan Laa illahaa illallaah, dan di dalam hatinya ada seberat sya’irah (kacang) dari kebaikan. Dan akan keluar dari neraka orang yang mengatakan Laa illahaa illallaah, dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat gandum. Dan akan keluar dari neraka orang yang mengatakan Laa illaaha illallaah, dan dalam hatinya ada kebaikan walaupun seberat dzarrah (atom).” (HR. Bukhari dan Mulim)

Iyulah golongan penghuni neraka yang berpeluang untuk dikeluarkan dan selamat dari siksa neraka, kemudian di masukkan ke dalam surga berkat rahmat dan anugerah Allah SWT. Walaupun begitu janganlah kita menganggap ringan, dengan mengatakan, biarlah masuk neraka dulu, akhirnya juga akan masuk surga. Karena siksa neraka teramat pedih buat kita orang yang beriman. Untuk itu usaha terus menerus menjaga serta memelihara diri dan keluarga dari siksa api neraka adalah mutlak dilakukan bagi orang yang beriman, agar tidak tersentuh panas pedihnya api neraka.

C. Neraka Penuh Penghuni, Mayoritas Perempuan, Mengapa?

Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menunjukkan tentang banyaknya penghuni neraka. Bahkan neraka yang begitu luas dan dalam, sebagaimana telah disebutkan d atas, penuh oleh penghuni. Berdesak-desakannya penghuni dalam suatu tempat, tentu akan menambah suasana tidak nyaman, dan memang neraka bukan tempat kenyamanan, tetapi penuh dengan aneka siksa yang sangat pedih dan menyayat hati. Terpenuhinya neraka itu, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya.” (QS. Yusuf: 103)

Dan yang demikian itu juga merupakan bukti nyata atas kerja keras iblis dalam melancarkan aksinya, untuk menyeret manusia ke dalam neraka. Sebagaimana yang diungkapkan dalam ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka, lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman.”
(QS. Saba’: 20)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Allah SWT berkata kepada iblis: Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka semua.” (QS. Shaad: 85)

Ketika kita memperhatikan realitas sejarah para Rasul terdahulu, mereka minim pengikut, sebagian besar dari manusia menolak dakwah dan ajakan para Rasul yang diutus oleh Allah SWT kepada mereka. Sehingga di antara para Rasul itu, ada yang hanya mendapatkan satu atau dua orang pengikut, bakan ada yang tidak mempunyai pengikut. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW bersabda:

Yang artinya: ”Ditunjukkan kepadaku bebeapa umat, maka kulihat nabi yang pengikutnya hanya beberapa orang, ada nabi yang pengikutnya hanya seorang, ada yang pengikutnya dua orang, dan ada nabi yang tidak mempunyai pengikut . . . .” (HR. Muslim)

Di samping keterangan di atas, yang menyebabkan banyaknya manusia masuk ke dalam neraka adalah karena mereka menuruti hawa nafsu. Betapa banyak orang yang meperturutkan hawa nafsunya untuk mencapai keinginannya, tanpa mengindahkan syariat Allah SWT. Di samping itu manusia mengikuti jejak orangtua dan nenek moyangnya yang bertentangan dengan syariat Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi Peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: Sesungguhnya kami mendapatkan bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah mengikuti jejak-jejak mereka. (Rasul itu) berkata: Apakah (kamu akan mengikuti juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya? Mereka menjawab: Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya.”
(QS. Az-Zukhuruf: 23-24)

Sebagian besar penghuni neraka itu adalah wanita. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, dari Usamah bin Zaid, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Dan aku berdiri di depan pintu neraka, ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah kaum wanita.”

Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW bersabda dalam khutbah shalat gerhana matahari:

”Aku melihat neraka dan kulihat sebagian besar penghuninya adalah kaum wanita.”

Wanita menjadi penghuni mayoritas neraka, dan sedikit di antara mereka yang menjadi penghuni surga, mengapa?

Di dalam Tadzkirah-nya Imam Al Qurthubi, dijelaskan bahwa banyaknya wanita yang menjadi penghuni neraka itu, karena mereka lebih dikuasai hawa nafsu dan lebih memiliki kecenderungan kepada kesenangan dunia yang bersifat fana dan tipuan belaka. Secara umum wanita memiliki akal yang kurang dan kecenderungan hawa nafsu lebih mendominasi dirnya, sehingga pandangan mata hatinya sulit menembus kepentingan jangka panjang di akhirat. Mereka lemah untk melakukan amalan akhirat dan mempersiapkan bekal bagi kepentingan kehidupan akhirat. Mereka lebih condong kepada kenikmatan duniawi dan suka berhias demi keuntungan dan kesenangan dunia. Kepentingan jangka pendek terhadap kesenangan dan perhiasan dunia yang mendominasi dirinya, membuat banyak lelaki terjerat olehnya sehingga memperturutkan hawa nafsunya, dan meninggalkan kepentingan akhirat.

Hal lain, yang menjadi sebab utama banyaknya wanita masuk neraka adalah karena mereka tidak pandai bersyukur, lebih sering mengumpat dan mengingkari kebaikan suami. Itulah sebabnya, Nabi SAW memerintahkan kepada kaum wanita agar memperbanyak sedekah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Said Al-Khudri dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda:

”Hai para wanita, banyak-banyalah bersedekah, karena aku melihat sebagian besar penghuni neraka adalah kaum wanita. Mereka berkata: Mengapa bisa begitu, ya Rasulullah? Nabi SAW menjawab: Kalian banyak mengumpat dan mengingkari kebaikan suami.” (HR. Bukhari dan Muslim)

D. Aneka Macam Siksaan Penghuni Neraka

Sebagai tempat mengurung, memenjarakan dan menyiksa para musuh dan penentang Allah dan Rasul-Nya, neraka dipenuhi dengan segala macam siksaan yang sangat pedih. Siksaan itu menghancur luluhkan seluruh tubuh mereka, namun setiap kali mereka hancur, maka diganti lagi dengan kulit yang lain, agar mereka benar-benar merasakan siksa yang amat pedih. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa’: 56)

Siksaan itu sudah sedemikian pedihnya disaat mereka dihalau dan diseret ke dalam neraka. Ketika mereka tiba di depan pintu-pintu neraka, Malaikat Zabaniah (malaikat-malaikat yang bertugas menyiksa penduduk neraka) telah siap siaga dengan garang kejamnya. Para malaikat itu bersiaga dengan membawa rantai-rantai dan belenggu serta cambuk-cambuk dari besi neraka. Lalu rantai-rantai itu diikatkan pada tangan-tangan, kaki-kaki dan leher-leher mereka, kemudian mereka diseret dengan penuh kehinaan dan kepedihan, lalu dilemparkan ke dalam neraka yang apinya bergejolak menyala-nyala dengan dahsyatnya.

Hamparan lautan api yang berkobar-kobar tiada pernah padam menyambar dan melumatkan mereka. Segala macam siksaan ditimpakan kepada mereka, seluruh tubuh mereka terbakar oleh api neraka, para malaikat mencambuk dan memukuli dengan cambuk dan palu besi yang membara, keganasan hewan-hewan neraka menggerogoti dan menyengat para penghuni neraka dengan penuh kehinaan dan kepedihan.

1. Belenggu, Rantai dan Cambuk Penyiksa yang Membara
Para penghuni neraka itu terbelenggu dan terpancang pada pohon zaqqum di dalam neraka, api neraka masuk dari duburnya terus menyala-nyala keluar dari mulutnya, kedua telinganya dan dari kedua matanya. Mereka bergandengan dengan setan dalam satu rantai dan belenggu yang digantungkan dengan lisannya, sehingga otaknya mendidih, meleleh dan mengalir dari kedua hidungnya.

Malaikat penjaga neraka membelenggu tangan dan lehernya dengan belenggu dari rantai neraka yang membara dan menyala, kemudian menyeretnya ke dalam neraka, mengikatkannya pada tiang-tiang panjang dalam lautan api neraka, lalu dituangkan di atas kepalanya air panas yang mendidih. Allah SWT berfirman:

Dan firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.”
(QS. Al-Haqqah: 32)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Dengan rantai-rantai neraka itulah, penduduk neraka diseret ke dalam neraka, lalu dibakar di dalamnya. Allah SWT berfirman: ”Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api.”
(QS. Al-Mu’min: 71-72)

Mereka dibelenggu dan ditahan di dalam neraka. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka sebentar. Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan nereka yang menyala-nyala. Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan adzab yang pedih.”
(QS. Al-Muzammil: 11-13)

Mereka dipukul dengan cambuk-cambuk dari besi yang membara. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.” (QS. Al-Hajj: 21)

Sumber: Judul Buku: Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka
Penyusun: Moh Samsi Hasan

0 komentar:

Posting Komentar