Sabtu, 23 Februari 2013

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka (Bag. 1)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

___________________________________________________________________________

I. Sekilas Gambaran Neraka Yang Menyeramkan
___________________________________________________________________________



A. Pengertian Neraka

Neraka dalam bahasa Arab disebut An-Naar secara bahasa berarti “api.” Lafal an-naar banyak disebutkan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang berarti api neraka. Di antaranya ialah dalam ayat-ayat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu hancur luluhlah segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): Rasalah azab yang membakar ini.” (QS. Al-Hajj: 19-22)

Dan firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”(Bukan demikian), yang benar, barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka keka di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 81)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Fath: 13)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 39)

Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa neraka ialah suatu tempat penyiksaan yang penuh dengan kobaran api dan aneka macam siksaan yang sangat pedih, yang dipersiapkan Allah di akhirat. Suatu tempat yang disediakan untuk memenjarakan, menghukum dan mengurung para musuh-musuh Allah dan Rasul-Rasul-Nya dan mereka yang selalu bergelimang dosa.

Neraka merupakan tempat untuk membalas dan menyiksa semua orang-orang kafir, orang-orang musyrik, orang-orang munafik, orang-orang yang tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, mereka yang durhaka kepada-Nya, yang tidak mau mentaati perintah-perintah-Nya dan melanggar serta mengerjakan larangan-larangan-Nya. Orang-orang sombong yang senantiasa berbuat kekejam, kezhaliman, dan keangkaramurkaan, kesewenang-wenangan dan ketidakadilan, yang selalu bergelimang dengan dosa dan noda tanpa pernah bertobat dan memohon ampun atas segala kesalahan dan dosa-dosanya.

Aneka macam siksaan yang amat pedih dan dahsyat semuanya ada di dalam neraka. Bunga apinya berkobar menyala-nyala dengan derajat kepanasan yang tak terukur panasnya yang membakar dan mengelupaskan kepala dan kulit tubuh serta menghujam ke dalam hati, menghancurkan daging dan meremuk redamkan tulang belulang. Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Andaikata seorang penduduk meraka Jahannam dikeluarkan daripadanya, kemudian dilihat oleh manusia penduduk dunia, niscaya matilah semua penduduk dunia ketka melihatnya, karena murka Allah pada penduduk neraka itu.”

Di dalam hadits disebutkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Api neraka itu dinyalakan seribu tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan atasnya selama seribu tahun lagi hingga berwarna putih, kemudian seribu tahun lagi hingga menjadi hitam yang amat kelam.” (HR. Tirmidzi)

Bermacam-macam binatang berbisa yang sangat ganas menggerogoti dan menyayat-nyayat tubuh penghuni neraka tanpa mengenal ampun. Air panas, darah, nanah yang mendidih menjadi minuman utamanya, hingga isi perutnya terbakar dan usus-ususnya terburai keluar, serta berbagai macam bentuk siksaan yang sangat pedih, semua ada di dalam neraka. Sehingga mereka merintih, menjerit, mengerang dan meraung-raung kesakitan. Namun demikian mereka tidak mati dan tidak pula merasakan bisa istirahat dari siksaan yang sangat menyayat itu, barang sedikitpun.

Sungguh neraka merupakan tempat kembali yang paling buruk dan paling hina. Allah Ta’ala berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” (QS. Ali Imran: 192)

Mereka itulah yang paling sengsara dan dalam kerugian yang besar. Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS. Az-Zumar: 15)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.” (QS. At-Taubah: 63)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”beginilah (keadaan mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk. (Yaitu) neraka Jahannam, yang mereka masuk ke dalamnya, maka amat buruklah Jahannam itu sebagai tempat tinggal.” (QS. Shaad: 55-56)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan kediaman.” (QS. Al-Furqan: 66)

Apakah neraka dan surga itu telah diciptakan Allah yang sekarang sudah ada ataukah baru akan diciptakan Allah kelak pada hari kiamat? Menurut Ahlus Sunnah sepakat bahwa surga dan neraka adalah makhluk yang telah diciptakan dan sekarang sudah ada, demikian pendapat Ahlus Sunnah. Hal ini berbeda dengan pendapat kaum Mu’tazilah dan Qadariyah mengingkari hal itu. Menurut pendapat yang terakhir ini, Allah baru akan menciptakan keduanya pada hari kiamat.

Penciptaan surga dan nerakasebelum hari pembalasan adalah sia-sia, kerena keduanya belum berfungsi dan menganggur dalam masa yang sangat lama, demikian menurut persepsi Mu’tazilah dan Qadariyah. Mereka menolak nash-nash yang bertentangan dengan syari’at batil yang mereka tetapkan itu.

Mengenai sudah adanya surga dan neraka itu sebagaimana keterangan ayat-ayat Al-Qur’an, di antaranya ialah:Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli), pada waktu yang lain (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (QS. An-Najam: 13-15)

Dan firman Allah SWT:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai. Lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pembalasan yang setimpal. (QS. An-Naba’: 21-26)

Yang artinya: ”Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 24)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni NerakaYang artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)

Yang artinya: ”Peliharalah dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir.”
(QS. Ali Imran: 31)

Di samping ayat-ayat tersebut, yang menjelaskan tentang adanya neraka, juga dapat diketahui dari hadits-hadits Nabi SAW berikut ini:

Diriwayatkan dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Demi Tuhan yang nyawaku berada di tangan-Nya, andai kalian melihat apa yang aku lihat, niscaya kalian sedkit tertawa dan banyak menangis. Para sahabat bertanya: Apa yang engkau lihat, ya Rasulullah? Nabi SAW menjawab: Aku melihat surga dan neraka.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW juga bersabda:

”Kulihat di tempatku ini, segala sesuatu yang dijanjikan kepadamu, hingga kulihat aku mengambil buah-buahan dari surga ketka kalian melihatku maju. Dan telah kulihat sebagian api neraka menghancurkan sebagian yang lain ketika kalian melihatku mundur.

Diriwayatkan di dalam hadits Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Sesungguhnya ketika seseorang dari kamu meninggal dunia ditunjukkan kepadanya tempat tinggalnya di waktu pagi dan sore. Jika ia termasuk penghuni surga, maka ia akan masuk surga. Jika ia termasuk penghuni neraka, maka ia akan masuk neraka. Dikatakan, inilah tempatmu hingga Allah membangkitkanmu pada hari kiamat.”

Di dalam hadits Shahihaini (Bukhari dan Muslim) diriwayatkan hadits Isra’ Mi’raj dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

” . . . . kemudian Jibril membawaku hingga tiba di Sidratul Muntaha yang diliputi warna-warni. Aku tidak tahu warna apa itu.” Selanjutnya Nabi SAW bersabda: “Kemudian aku masuk surga. Ternyata surga banyak mutiara dan tanahnya dari misik.”

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Ketika Allah menciptakan surga dan neraka. Dia mengutus Jibril ke surga. Allah berfirman: Pergilah, lalu lihatlah ia serta apa yang Aku sediakan bagi penghuninya di dalam surga. Maka Jibril pergi ke sana dan melihat surga serta apa yang disediakan Allah bagi penghuninya di dalamnya. Kemudian Jibril kembali dan berkata: Demi keperkasaan-Mu, tidaklah seorang pun yang mendengar tentang surga, melainkan ia akan memasukinya. Selanjutnya Allah memerintahkan kepada Jibril untuk menaruh hal-hal yang tidak menyenangkan di sekeliling surga. Lalu Allah berfirman: Kembalilah dan lihatlah ia serta apa yang Aku sediakan bagi penghuninya di dalam surga. Maka Jibril pergi melihatnya, kemudian kembali dan berkata: Demi keperkasaan-Mu, aku khawatir tidak akan ada seorangpun yang dapat memasukinya. Nabi SAW bersabda: Kemudian Allah mengutus Jibril ke neraka, Allah berfirman: Pergilah dan lihatlah neraka serta apa yang Aku sediakan bagi penghuninya di dalam neraka. Maka Jibril melihatnya, ternyata sebagian api neraka menaiki sebagian lainnya. Lalu Jibril kembali dan berkata: Demi keperkasaan-Mu, tidak akan ada seorangpun yang akan memasuki neraka bila ia mendengar tentangnya. Kemudian Allah memerintah Jibril menaruh berbagai kesenangan di sekeliling neraka. Selanjutnya Allah berfirman: Pergilah, lalu lihatlah apa yang Aku sediakan buat penghuninya di dalam neraka. Maka Jibril pergi melihatnya, lalu kembali dn berkata: Demi keperkasaan-Mu, aku benar-benar takut, tak seorangpun selamat darinya, melainkan ia akan memasukinya.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda:

Yang artinya: Dari Abi Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Neraka ditutup (dikelilingi) dengan berbagai kesenangan hawa nafsu. Sedangkan surga ditutup (dikelilingi) dengan hal-hal yang tidak disukai (hawa nafsu).” (Muttafaq ‘Alaih)

B. Luas Neraka dan dan Kedalamannya

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni NerakaSebagaimana telah disebutkan di atas bahwa neraka benar-benar telah diciptakan oleh Allah dan sudah ada. Hanya saja tidak ada nash yang menjelaskan secara pasti mengenai tempatnya. Para ulama berbea pendapat mengenai tempat neraka sekarang. Sebagian di antara mereka ada yang berpendapat bahwa neraka itu berada di bumi yang paling bawah. Ada yang mengatakan bahwa neraka itu terletak di langit. Dan ada pula yang mengatakan bahwa neraka itu terletak di sebelah kiri Arsy Allah SWT.

Sementara ada sebagian lain yang tidak mengemukakan pendapat mengenai tempat neraka secara pasti. Karena tidak adanya nash atau dalil yang shahih yang menjelaskan tentang ketentuan letak tempatnya secara pasti. Seperti pendapat Syekh Waliyullah Ad-Dahluwi, sebagaimana diungkapkan dalam perkataannya berikut ini: “Tidak ada suatu nash pun yang menegaskan penentuan tempat surga dan neraka, melainkan hanya Allah sendiri yang tahu sesuai dengan kehendak-Nya. Karena kita tidak bisa mengetahui seluruh makhluk-makhluk Allah, demikian pula mengenai alam-alamnya.” Pendapat ini, merupakan pendapat yang terkuat, demikian menurut pandangan Shiddiq Hasan Khan.

Dalam hal ini Imam As-Suyuthi juga berkata: “Kamu tidak mempunyai pendapat tentang tempat neraka, karena tidak ada yang mengetahui kecuali Allah. Tidak ada hadits shahih yang dapat diandalkan dan dijadikan sebagai pegangan, mengenai di mana tempat neraka yang sebenarnya.

Demikian pula mengenai luas dan dalamnya neraka, tidak disebutkan secara pasti di dalam nash Al-Qur’an maupun hadits Nabi SAW. Yang pasti neraka itu ada, sebagai tempat untuk memenjarakan, membalas dan menyiksa manusia dan jin yang menentang dan menjadi musuh-musuh Allah dan Rasul-Rasul-Nya. Yang pasti neraka itu dapat menampung dan memuat berapa pun banyaknya para penghuni yang akan mendekam di dalamnya. Allah berfirman kepada neraka:

”Sesungguhnya engkau adalah siksa-Ku yang Aku pergunakan untuk menyiksa siapa saja yang Aku kehendaki.”

Allah SWT berfirman:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni NerakaYang artinya: ”(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahannam: Apakah kamu sudah penuh? Dia menjawab: Masih adakah tambahan?” (QS. Qaaf: 30)

Neraka itu amatlah luas dan dalam, sehingga meskipun ia terus menerus diisi dan dimasuki penghuninya yang sangat banyak, tetapi ia dapat menampung dan memuat seluruhnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda:

”Neraka Jahannam terus menerus diisi dan berkata: Apakah masih ada tambahan? Akhirnya Tuhan Yang Maha Mulia meletakkan kaki-Nya di dalamnya, lalu sebagian yang satu mendekat kepada lainnya. Jahannam berkata: Cukup, cukup, demi keperkasaan dan kemuliaan-Mu.” (Muttafaq ‘Alaihi)

Untuk mendapatkan gambaran mengenai betapa dalamnya neraka, perhatikan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA berikut ini:

”Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba terdengar suara benda yang jatuh. Lalu Nabi SAW bertanya: Tahukah kalian suara apa itu? Kami menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Nabi SAW menjawab: ini adalah suara jatuhnya batu yang dilemparkan ke dalam neraka selama 70 tahun silam, dan sekarang ia baru jatuh di dalam neraka.” (HR. Muslim)

Hadits yang senada juga diriwayatkan dari Mu’azd dan Abu Umamah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Andaikata sebuah batu sebesar tujuh ekor unta dilemparkan dari tepi neraka Jahannam, maka ia jatuh di dalamnya selama 70 tahun, belum mencapai dasarnya.”

Diriwayatkan pula bahwa matahari dan bulan yang merupakan dua makhluk besar, bagaikan dua ekor sapi digulung di dalam neraka. Imam Thahawi dan Salamah bin Abddurrahman meriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:

”Matahari dan bulan menjadi dua ekor sapi yang tergulung di dalam neraka pada hari kiamat.”

Ada yang menggambarkan bahwa neraka itu menyerupai mesin penggiling yang mampu menggiling ribuan ton biji-bijian seluruhnya tanpa merasa payah maupun jemu. Ketika biji-bijian itu habis, mesin penggiling masih terus berputar menunggu tambahan.

C. Kedahsyatan Bunga Api Neraka dan Asapnya Yang Sangat Panas

Sebagai tempat penyiksaan neraka merupakan lautan api yang menyala-nyala, bergejolak dan berkobar-kobar dengan derajat kepanasan yang amat dahsyat. Untuk mendapatkan gambaranmengenai gejolak nyala api neraka dan kedahsyatan panasnya, perhatikan firman Allah dalam ayat-ayat berikuti ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Maka, Kami peringatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.”
(QS. Al-Lail: 14)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong.” (QS. Al-Ahzab: 64-65)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Fath: 13)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Katakanlah: Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas.” (QS. At-Taubah: 81)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sekali-kali tidak dapat, sesungghunya neraka itu adalah api yang bergejolak.” (QS. Al-Ma’arij: 15)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”(Allah berfirman): Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala.” (QS. Al-Haqqah: 30-31)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan amal (kebaikan)-nya. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (QS. Al-Qari’ah: 8-11)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6)

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang naik sampai ke hati.” (QS. Al-Humazah: 5-7)

Di samping ayat-ayat tersebut banyak hadits-hadits Nabi SAW yang menjelaskan tentang panas dan nyala api neraka, di antaranya ialah:

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berasabda:

”Api yang kalian nyalakan di dunia ini, adalah hanya satu bagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka Jahannam. Para sahabat bertanya: Demi Allah, yang ini saja (nyala api di dunia) sudah cukup (untuk menghanguskan) ya Rasulullah? Beliau bersabda: Sesungguhnya panasnya itu masih lebih enam puluh sembilan lagi, masing-masing dari semua bagian (dari enam puluh sembilan itu) memiliki tingkat kepanasan yang sama (seperti panasnya api di dunia yang hanya satu bagian itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam kaitannya dengan api neraka ini Rasulullah SAW juga bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Tirmidzi berikut ini:

”Api neraka yang dinyalakan seribu tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi seribu tahun hingga berwarna putih, kemudian seribu tahun lagi hingga menjadi berwarna hitam pekat.” (HR. Tirmidzi)

Disebutkan dalam riwayat lain, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

”Andaikata orang yang ada di dalam neraka Jahannam atau penghuni neraka itu, dikeluarkan tangannya kepada penduduk dunia, niscaya terbakarlah dunia karena sangat panasnya api neraka itu.”

Dalam riwayat lain juga Allah SWT pernah memerintah malaikat Jibril pergi kepada malaikat Malik untuk mengambil sedikit dari api neraka, dan memberikannya kepada Nabi Adam, agar dengan api itu, ia dapat memasak. Maka pergilah Malaikat Jibril kepada Malaikat Malik penjaga neraka. Sesampainya Jibril di neraka, Malik bertanya kepadanya: “Apa yang engkau inginkan dari neraka ini, hai Jibril?” Malaikat Jibril berkata kepada Malik: “Saya menginginkan sebutir kurma dari api neraka.” Malaikat Malik berkata kepadanya: “Andai aku memberikan kepadamu sebutir kurma dari api neraka, maka seluruh langit dan bumi akan hangus terbakar karenanya.” Jibril kembali berkata: “Kalau begitu, berilah aku separuhnya.” Malaikat Malik menjawab: “Andaikan aku memberikan apa yang kamu minta, niscaya langit tidak dapat menurunkan hujan walau setitikpun dan bumi tidak akan dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan karena panasnya.”

Kemudian Malaikat Jibril menghadap kepada Allah, seraya berkata: “Seberapa kecil saya harus mengambil api neraka?” Allah menjawab: “Ambillah sebutir atom (satuan terkecil dari suatu benda) dari api neraka.” Kemudian Jibril mengambil sebutir atom dari api neraka, lalu membasuh (mencelupkannya) sebanyak tujuh puluh kali ke dalam tujuh puluh lautan. Setelah itu, baru dibawa kepada Nabi Adam dan diletakkan di suatu gunung yang sangat besar. Seketika gunung itu menjadi hancur karenanya.

Selanjutnya, api neraka yang sebutir atom itu dikembalikan pada tempatnya di neraka. Kendatipun api neraka itu telah dikembalikan di tempatnya semula di neraka, namun asap dan sisa-sisanya tetap melekat pada pohon-pohon, besi dan bebatuan, yang dapat berfungsi sebagi sumber pengapian sampai saat ini. Demikian gambaran tingkat panasnya api neraka.

Lautan api neraka it uterus bergejolak menyambar-nyambar dangan dahsyat. Kobaran api itu tidak pernah surut, apalagi padam. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambahkan lagi bagi mereka nyalanya.” (QS. Al-Isra’: 97)

Kita aan mendapatkan gambaran yang sangat mengerikan, ketika kita perhatikan firman Allah SWT dalam surat Al-Mursalat berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi dan tidak pula nyala api neraka. Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seolah-olah ia iringan onta yang kuning.” (QS. Al-Mursalat: 30-33)

Ayat tersebut memberitahukan kepada kita tentang naungan yang tidak lain merupakan asap api Jahannam yang berada di atas neraka. Oleh sebab itu naungan di sini, bukanlah naungan yang dapat dimanfaatkan untuk berteduh. Sebab ia merupakan asap api neraka yang mempunyai tiga gejolak, yaitu di kanan, di kiri dan di atas. Ini berarti bahwa azab neraka itu mengepung dari semua penjuru. Sebagaimana halnya, juga disebutkan di dalam surat Al-Waqiah berikut ini:

Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka

Yang artinya: ”Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (QS. Al-Waqiah: 41-44)

Dari ayat-ayat tersebut kita mendapatkan gambaran siksaan neraka yang sangat mengerikan. Betapa tidak? Api yang bergejolak menyala-nyala, air panas mendidih, naungan asap api neraka yang hitam pekat dan udara yang amat panas. Betapa pedihnya penyiksaan itu. Belum lagi darah, nanah, aliran keringat dan kotoran yang mendidih, menjadi menu utamanya. Hardikan malaikat yang kasar dan keras, dan murka Allah, melengkapi kepedihan siksaan bagi penduduk neraka. Na’udzu billahi min dzalik.

Sumber: Judul Buku: Kedahsyatan Siksaan dan Rintihan Para Penghuni Neraka
Penyusun: Moh Samsi Hasan


0 komentar:

Posting Komentar