Kamis, 15 November 2012

Al-Qur'an Adalah Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang Abadi

Al-Qur'an Adalah Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang Abadi

Beberapa Nabi mendapatkan mukjizat yang spesial. Tapi sari semua mukjizat yang turun ke bumi, hanya mukjizat Nabi Muhammad SAW yang paling spesial. Hikmah Allah yang Azali telah berjalan untuk menguatkan para Nabi dan Rasul-Nya yaitu dengan beberapa mukjizat yang nampak, dalil-dalil dan tanda-tanda yang nyata, serta hujjah dan alasan rasional, yang menyatakan bahwa mereka adalah para Nabi dan Rasul Allah SWT.

Allah SWT mengistimewakan Nabi kita Muhammad SAW dengan bekal mukjizat yang luar biasa, yaitu Al-Qur'anul Karim. Ia adalah Nur Illahi dan wahyu samawi yang diletakkan ke dalam lubuk hati para Nabi-Nya sebagai Qur'anan 'Arrabiyyan (bacaan berbahasa Arab) yang mulus dan lempang, ia membacanya sepenjang siang dan malam. Dengannya ia dapat menghidupkan semangat generasi dari bahaya kemusyrikan, dari generasi yang sudah punah menjadi generasi yang hidup kembali, dari lembah kenistaan menjadi ummat yang terbaik yang ditampilkan untuk ikatan seluruh manusia. Allah SWT menegaskan dengan firman-Nya:

Al-Qur'an Adalah Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang Abadi

"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat dia dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikanlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-An'aam: 122)



Al-Qur'an telah membangkitkan ummat, memperbaharui masyarakat, dan menyusun generasi yang belum pernah tampil dalam sejarah, ia menampilkan orang Arab dari kehidupan sebagai pengembala unta dan kambing menjadi pemimpin bangsa-bangsa, yang dapat menguasai dunia bahkan sampai kepada negeri-negeri yang begitu jauh mengenalnya. Kesemua itu berkat Al-Qur'an sebagai mukjizat (Muhammad) penutup para Nabi dan Rasul.

Arti Kemukjizatan Al-Qur'an



Mukjizat adalah sesuatu yang sangat spesial. Hanya Allah yang dapat melakukannya melalui Kebesaran yang diimiliki-Nya. I'jaz (kemukjizatan) dalam bahasa Arab adalah menisbatkan lemah kepada orang lain. Allah SWT berfirman:

Al-Qur'an Adalah Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang Abadi

"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Kabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Kabi: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini? Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal." (QS. Al-Maa'idah: 31)



Mukjizat dimanakan mukjizat (melemahkan) karena manusia lemah untuk mendatangkan sesamanya, sebab mukjizat berupa hal yang bertentagan dengan adat, keluar dari faktor yang telah diketahui. I'jazul Qur'an (Kemukjizatan Al-Qur'an) artinya:

"Menetapkan kelemahan manusia baik secara berpisah-pisah maupun berkelompok, untuk bisa mendatangkan sesamanya."



Dan yang dimaksud dengan Kemukjizatan Al-Qur'an bukan berarti melemahkan manusia dengan pengertian melemahkan yang sebenarnya. Artinya, memberi pengertian kepada mereka dengan kelemahannya untuk mendatangkan sesama Al-Qur'an, karena hal itu telah dimaklumi setiap orang yang berakal, tetapi maksudnya adalah untuk menjelaskan bahwa kitab itu hak, dan Rasul yang membawanya adala Rasul yang benar. Begitulah semua mikjizat Nabi-Nabi dimana manusia lemah untuk menandinginya.

Tujuannya hanya untuk melahirkan kebenaran mereka, menetapkan bahwa yang mereka bawa adalah semata-mata wahyu dari Dzat Yang Maha Bijaksana, dan diturunkan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Mereka hanya menyampaikan risalah Allah dan tiada lain tugasnya hanya memberitahukan dan menyampaikan. Oleh karena itu mukjizat adalah dalil-dalil dari Allah SWT kepada hamba-Nya untuk membenarkan Rasul-Rasul dan Nabi-Nabi.

Dengan perantara mukjizat ini, seolah-olah Allah bersabda:

"Benar hamba-Ku dalam hal yang ia sampaikan dari Aku, dan Aku mengutusnya agar ia menyampaikan sesuatu kepadamu."

Sedangkan dalil atas kebenarannya adalah dengan cara menjalankan hal-hal yang bertentangan dengan adat pada tangan Rasul, dimana tak ada seorang pun di antara kamu yang bisa mendatangkan sesamanya, dan suatu hal yang diluar kemampuan manusia untuk bisa menjalankannya dalam hal seaneh ini. Itulah arti melemahkan dan itu pula pengertian mukjizat.

Sumber: Manajemen Qalbu
Kaligrafi Qur'an by: LEMABANG 2008

0 komentar:

Posting Komentar