Senin, 28 Januari 2013

Meraih Hidayah Allah



Pernah ada seseorang yang matanya ditutup, disuruh berjalan akhirnya menangis. Mengapa? Karena setiap langkahnya penuh dengan keraguan, ia merasa setiap langkahnya selalu beresiko, mungkin terpeleset atau tubuhnya membentur dinding.

Begitulah kira-kira, kalau kita tidak mendapatkan cahaya dalam hidup ini, lalu bagaimana kalau hati kita tidak mendapatkan cahaya kebenaran?

Orang yang tidak mendapatkan hidayah dari Allah, hidup ini terasa lelah, takut, tegang, was-was, cemas, gelisah dan bingung. Orang yang jauh dari agama, dari Alquran apapun yang diberikan Allah kepadanya pasti hanya akan membuat dirinya hina.

Harta, gelar, pangkat, jabatan atau penampilan yang diberikan Allah, kalau tidak diiringi dengan ketaatan kepada Allah pasti akan menyiksa. Hidupnya hiruk-pikuk, rebutan, sikut sana sini, tidak peduli aturan dan etika.

Tetapi kalau kita mendapat hidayah dari Allah, seperti berjalan diterang benderang. Mantap, tidak ada ketakutan pada mereka dan tidak pernah bersedih hati, dia tidak panik dengan dunia ini. Tapi dia aakan merasa galau kalau tidak mampu meyempurnakan apa yang bisa ia lakukan.

Memang, disamping tetap istiqamah dalam meraih hidayah Allah, kitapun harus tetap memanjatkan doa karena langkah awal untuk meraih hidayah ini adalah dengan terus mencari ilmu sekuat tenaga. Karena makin banyak ilmu, maka makin produktif dalam beramal dan makin bening hati kita. Semoga Allah menjaga kita dari dicabutnya nikmat yang mahal, yaitu hidayah.

Sumber: Kolom.abatasa.com

0 komentar:

Posting Komentar